Rabu, 21 Desember 2011

Pengetahuan Tentang Ilmu Fotografi


 
Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya. 

Jenis-jenis kamera

a) Kamera film
, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang. 

Format filmSebelum kita melangkah ke jenis-jenis kamera film ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai macam format/ukuran film.
1. APS, Advanced Photography System. Format kecil dengan ukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski format ini tergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenis ini susah dicari di Indonesia
2. Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran 24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20 atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kita temui di sekitar kita
3. Medium format
4. Large format 

Jenis Film
1. Film B/W, film negatif hitam putih
2. Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai 
3. Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure. Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas

Jenis-jenis kamera Film 
1. Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm
2. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm 
3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem4. TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium 
5. Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium

Kamera manual dan kamera otomatis. Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah dilengkapi sistem autofokus dan autoexposure namun masih dapat dioperasikan secara manual.

b ) Kamera digital
Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film 
1. Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.
2. Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto 
3. DSLR. Digital SLR 


Lensa Kamera 

mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum.

Field of View (FOV)
tiap lensa memiliki FOV yang lebarnya tergantung dari panjang fokalnya dan luas film/sensor yang digunakan.

Field of View Crop
sering disebut secara salah kaprah dengan focal length multiplier. Hampir semua kamera digital memiliki ukuran sensor yang lebih kecil daripada film 35mm, maka pada field of view kamera digital lebih kecil dari pada kamera 35mm. Misal lensa 50 mm pada Nikon D70 memiliki FOV yang sama dengan lensa 75mm pada kamera film 35mm (FOV crop factor 1.5x

Jenis-jenis Lensa 
a. berdasarkan prime-vario
1. Fixed focal/Prime, memiliki panjang fokal tetap, misal Fujinon 35mm F/3.5 memiliki panjang fokal 35 mm. Lensa prime kurang fleksibel, namun kualitasnya lebih tinggi daripada lensa zoom pada harga yang sama
2. Zoom/Vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah, misal Canon EF-S 18-55mm F/3.5-5.6 memiliki panjang fokal yang dapat diubah dari 18 mm sampai 55 mm. Fleksibel karena panjang fokalnya yang dapat diatur

b. berdasarkan panjang focal 
1. Wide, lensa dengan FOV lebar, panjang fokal 35 mm atau kurang. Biasanya digunakan untuk memotret pemandangan dan gedung 
2. Normal, panjang fokal sekitar 50 mm. Lensa serbaguna, cepat dan harganya murah
3. Tele, lensa dengan FOV sempit, panjang fokal 70mm atau lebih. Untuk memotret dari jarak jauh

c. berdasarkan aperture maksimumnya
1. Cepat, memiliki aperture maksimum yang lebar
2. Lambat, memiliki aperture maksimum sempit

d. lensa-lensa khusus
1. Lensa Makro, digunakan untuk memotret dari jarak dekat
2. Lensa Tilt and Shift, bisa dibengkokan

Ketentuan lensa lebar/tele (berdasarkan panjang focal) di atas berlaku untuk kamera film 35mm. Lensa Nikkor 50 mm menjadi lensa normal pada kamera film 35mm, tapi menjadi lensa tele jika digunakan pada kamera digital Nikon D70. Pada Nikon D70 FOV Nikkor 50 mm setara dengan FOV lensa 75 mm pada kamera film 35mm

Peralatan bantu lain- Tripod , diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat. Pada kecepatan lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengan tangan (handheld). Secara umum kecepatan minimal handhel adalah 1/focal.
Membawa tripod saat hunting bisa merepotkan. Untuk keperluan hunting biasanya tripod yang dibawa adalah tripod yang ringan dan kecil.
- Monopod , mirip tripod, kaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat menghilangkan goyangan vertikal saja.
Flash/blitz/lampu kilat , untuk menerangai obyek dalam kondisi gelap
Filter , untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada banyak jenisnya :
UV, menyaring cahaya UV agar tidak terjadi hazy pada foto2 landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu. 
PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar) untuk mengurangi bayangan pada permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah kontras langit 

Exposure
 
jumlah cahaya yang masuk ke kamera, tergantung dari aperture dan kecepatan.
Aperture/diafragma . Makin besar aperture makin banyak cahaya yang masuk. Aperture dinyatakan dengan angka angka antara lain sebagai berikut: f/1,4 f/2 f/3,5 f/5.6 f/8. semakin besar angkanya (f number), aperture makin kecil aperturenya 
Shutter speed/kecepatan rana . Makin cepat, makin sedikit cahaya yang masuk 
ISO , menyatakan sensitivitas sensor/film. Makin tinggi ISOnya maka jumlah cahaya yang dibutuhkan makin sedikit. Film ISO 100 memerlukan jumlah cahaya 2 kali film ISO 200 
Contoh: kombinasi diafragma f/5.6 kec. 1/500 pada ISO 100 setara dengan diafragma f/8 kec 1/500 atau f/5.6 kec. 1/1000 pada ISO 200.

Exposure meter , pengukur cahaya. Hampir tiap kamera modern memiliki pengukur cahaya internal. Selain itu juga tersedia pengukur cahaya eksternal 

Exposure metering ( sering disingkat dengan metering )
adalah metode pengukuran cahaya 
1. Average metering , mengukur cahaya rata-rata seluruh frame 
2. Center-weighted average metering , mengukur cahaya rata-rata dengan titik berat bagian tengah
3. Matrix/Evaluative metering , Mengukur cahaya di berbagai bagian dari frame, untuk kemudian dikalkulasi dengan metode-metode otomatis tertentu 
4. Spot metering , mengukur cahaya hanya pada bagian kecil di tengah frame saja 

Exposure compensation, 18% grey . Exposure meter selalu mengukur cahaya dan menhasilkan pengukuran sehingga terang foto yang dihasilkan berkisar pada 18% grey. Jadi kalau kita membidik sebidang kain putih dan menggunakan seting exposure sebagaimana yang ditunjukan oleh meter, maka kain putih tersebut akan menjadi abu-abu dalam foto. Untuk mengatasi hal tersebut kita harus melakukan exposure compensation. Exposure kita tambah sehingga kain menjadi putih.

Under exposured = foto terlalu gelap karena kurang exposure
Over exposured = foto terlalu terang karena kelebihan exposure 

Istilah stop
Naik 1 stop, artinya exposure dinaikkan menjadi 2 kali. 
Naik 2 stop, artinya exposure dinaikkan menjadi 4 kali.
Turun 1 stop exposure diturunkan menjadi 1/2 kali.
Turun 2 stop exposure diturunkan menjadi 1/4 kali.

Kenaikan 1 stop pada aperture sebagai berikut: f/22; f/16; f/11; f/8; f/5,6; f/4; f/2,8; f/2. 
Beda f number tiap stop adalah 0,7 kali (1/ akar2).

Kenaikan 1 stop pada kec. Rana sebagai berikut: 1/2000; 1/1000; 1/500; 1/250; 1/125; 1/60; 1/30; 1/15; 1/8; 1/4; 1/2; 1.
Beda speed tiap stop adalah 2 kali

DOF , Depth of Field, kedalaman medan. DOF adalah daerah tajam di sekitar fokus.
Kedalaman medan dipengaruhi oleh besar aperture, panjang fokal, dan jarak ke obyek.
1. Aperture, semakin besar aperture (f number makin kecil) maka DOF akan makin dangkal/sempit
2. Panjang fokal (riil), semakin panjang fokal, DOF makin dangkal/sempit
3. Jarak ke obyek, semakin dekat jarak ke obyek maka DOF makin dangkal/sempit 

Pemilihan DOF 
- Jika DOF sempit, FG dan BG akan blur. DOF sempit digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya misalnya pada foto-foto portrait atau foto bunga.
Jika DOF lebar, FG dan BG tampak lebih tajam. DOF lebar digunakan jika kita menginginkan hampir seluruh bagian pada foto nampak tajam, seperti pada foto landscape atau foto jurnalistik.

Shooting mode
Mode auto , mode point and shoot, tinggal bidik dan jepret 
1. Full auto, kamera yang menentukan semua parameter 
2. Portrait, kamera menggunakan aperture terbesar untuk menyempitkan DOF 
3. Landscape, kamera menggunakan aperture terkecil 
4. Nightscene, menggunakan kecepatan lambat dan flash untuk menangkap obyek dan BG sekaligus 
5. Fast shuter speed 
6. Slow shutter speed

Creative zone 

1. P, program AE. Mirip dengan mode auto dengan kontrol lebih. Dengan mode ini kita bisa mengontrol exposure compensation, ISO, metering mode, Auto/manual fokus, white balance, flash on/off, dan continues shooting. 
2. Tv, shutter speed priority AE. Kita menetukan speed, kamera akan menghitung aperture yang tepat
3. Av, aperture priority AE. Kita menentukan aperture, kamera mengatur speed
4. M, manual exposure. Kita yang menentukan aperture dan speed secara manual

Komposisi dan Angle
Komposisi adalah penempatan obyek dalam frame foto 
Angle adalah sudut pemotretan, dari bawah, atas, atau sejajar 
Komposisi dan angle lebih menyangkut ke seni dari fotografi. Faktor selera fotografer sangat besar pengaruhnya.

Semoga Bermanfaat
Link Tutorial
http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=pengetahuan-tentang-ilmu-fotografi

Link To Us
------- URL Link: http://www.ilmugrafis.com
------- Description: ilmuGrafis
Read more »

Senin, 28 November 2011

















Read more »

Read more »

Minggu, 27 November 2011

Mozilla Firefox 5 Resmi Dirilis

Seperti yang dijanjikan sebelumnya kali ini Mozilla Firefox kembali merilis versi terbarunya, yaitu Mozilla Firefox 5.0 untuk Windows, Linux, Mac, serta tak ketinggalan Android OS. Browser baru ini dapat diunduh / didownload secara gratis mulai tanggal 21 Juni 2011 di Website Resmi Mozilla Firefox.
mozilla firefox V
Menurut pengembang Firefox 5.0 membawa lebih dari 1.000 perbaikan dan peningkatan kinerja dibandingkan dengan pendahulunya. Itu adalah prestasi berarti mengingat perkembangannya hanya butuh waktu tiga bulan. 

Perubahan yang paling penting dalam fungsi juga akan datang ke Firefox versi Android. Tambahan Fitur "Do Not Track Privacy Feature" yang memberikan Anda keleluasaan lebih dalam mengontrol privacy dan pelacakan saat browsing. Serta fitur yang memungkinkan Anda memberitahu situs web yang Anda ingin opt-out dari Tracking online Anda. Pengguna Android akan mendapatkan kemampuan lebih cepat dan ringan terutama ketika menggunakan jaringan 3G untuk browsing. Mobile pengaya galeri telah diperbaiki untuk mendukung keyboard SwiftKey.
Akhirnya Mozilla merilis Firefox baru Add-on SDK untuk Windows, Mac dan Linux untuk memfasilitasi pengembangan add-ons untuk browser. Kita semua tahu betapa pentingnya add-ons untuk ekosistem Firefox. Meskipun tampilan (Interface) versi dari Firefox 4 ke Firefox 5 tidak banyak mengalami perubahan namun setiap orang pasti menyukai pembaruan dan peningkatan performa seberapapun kecilnya itu.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua, khususnya bagi Anda yang selama ini telah menjadi pengguna setia Mozilla Firefox, inilah saatnya untuk menjajal browser terbaru Firefox 5 dan langsung merasakan sensasinya

Link Share News
http://www.ilmugrafis.com/news.php?page=browser-mozilla-firefox-5-resmi-dirilis
Read more »


Menu - Menu Animasi Menarik di Dreamweaver
Publish: 5 Agustus 2011 | Author & Copyright: Johan | Status: FREE tutorial
tutorial dreamweaver
Seorang Web desainer pasti akan melakukan segala cara untuk membuat tampilan websitenya menarik, salah satunya mungkin dengan cara membuat menu animasi.
 Selengkapnya...

BELAJAR Membuat WEBSITE - Basic HTML
Publish: 20 Desember 2010 | Author & Copyright: Johan | Status: FREE tutorial
tutorial dreamweaver
Bagaimana cara membuat website? Ada beberapa tahapan dan langkah yang harus kita lalui untuk membuat sebuah Website yang baik. Lain halnya dengan instan CMS maupun instan blog yang kita tinggal mendaftar saja di penyedia layanan blog seperti Blogspot, Wordpress, dll. Maupun CMS seperti Joomla, Mambo, dll yang tinggal instal saja seperti. Disini kita belajar manual web (membuat website secara manual)
 Selengkapnya...

Membuat Rollover Image
Publish: 1 Mei 2010 | Author & Copyright: DJ Afran | Status: FREE tutorial
tutorial dreamweaver
Hai jumpa kembali di Tutorial Dreamweaver mempercantik halaman website kita dengan kolaborasi CSS dan dreamweaver.
 Selengkapnya...

Memasukkan Video Youtube ke Website
Publish: 09 April 2009 | Author & Copyright: Johan | Status: FREE tutorial
tutorial dreamweaver
Hai jumpa kembali di Tutorial Dreamweaver kali ini kita akan menambahkan atau memasukkan video dari youtube ke website buatan kita. Siapa yang tidak mengenal Youtube...
 Selengkapnya...

Memasukkan Animasi Flash Ke Dalam Website
Publish: 24 Februari 2009 | Author & Copyright: Johan | Status: FREE tutorial
 
Pada tutorial belajar Dreamweaver kali ini penulis akan menjelaskan bagaimana cara memasukkan animasi flash berektension *.swf ke dalam website dengan dreamweaver...
 Selengkapnya...

Pengenalan Dreamweaver dan Layout
Publish: 17 Februari 2009 | Author & Copyright: Johan | Status: FREE tutorial
logo dreamweaver
Karena banyaknya request dari sana sini dan situ aduh pokoknya dari mana - mana tentang web desain dengan Dreamweaver maka saya akhirnya melaunching tutorial Dreamweaver di ilmugrafis rubrik web desain...
 Selengkapnya...
http://www.ilmugrafis.com
Read more »

Tentang Desain Grafis

Dewasa ini kita sering mendengar tentang Grafis dan Desain Grafis, apaan sih itu ?. Grafis artinya gambar, dimana setiap gambar mengandung  sebuah pesan yang akan disampaikan si pembuat gambar kepada khalayak. Sedangkan Desain Grafis adalah sebuah ilmu dan keahlian dalam perancangan media komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada orang lain baik itu berupa informasi mengenai sebuah produk dan jasa, ide ke dalam bentuk visual.
desain grafis
Sebuah produk desain yang sudah dipublikasikan kepada khalayak, tercipta melalui beberapa proses tahapan atau jenjang.
Visual Comunicator
Merupakan orang pertama yang menerima pesan dari klien dalam pembuatan sebuah produk informasi. Visual Comunicator mempelajari  kepada siapa pesan disampaikan, dengan tujuan apa pesan disampaikan, siapa pembuat pesan dan membuat ide bagaimana bentuk visual dari pesannya itu.
Visualiser
Orang yang menindaklanjuti ide atau gagasan dari Visual Comunicator, dia bertugas untuk memvisualisasikan/ menggambarkan suatu ide yang asalnya masih dalam angan-angan menjadi bentuk sket kasar (draft) dari apa yang ditangkapnya. Diperlukan orang yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menggambar ilustrasi yang ada pada posisi ini.
Copy Writer
Selesai membuat draft, selanjutnya menjadi tugas copy writer untuk merancang kata-kata yang pas untuk desain tersebut, terkadang keberhasilan seorang copy writer dalam mengolah kata-katanya mampu menjadi maskot dan mendongkrak perhatian kalangan terhadap desain grafis yang dibuat. Sorang copy writer harus mampu menangkap ide dan mengkomunikasikan ide tersebut kepada khalayak agar orang yang melihatnya mengikuti pesan yang kita sampaikan
Pekerja Grafis
Konsep sudah ada, draft sudah dibuat dan rancangan kata kata sudah disusun, selanjutnya menjadi tugas pekerja grafis untuk menyusun typographi, tata letak (layout), elemen gambar agar menjadi menarik, dan memiliki nilai artisitik yang tinggi. Yang selanjutnya tugas pekerja grafis ini mempersiapkan karya tersebut untuk diserahkan kebagian percetakan. Seorang deainer adalah perancang , membuat sebuah karya yang asalnya tidak ada menjadi ada , bukan mengulang sebuah karya yang sudah ada, jika desainer mengulang karya yang sudah ada sebelumnya, lebih tepat disebut seorang pekerja grafis. Seorang desainer tidak mempunyai alasan untuk mengulang sebuah elemen yang sama pada karyanya, karena tujuan dan penyampaian pesanya tidak akan pernah sama. Seandainyapun sama tentu dengan alasan kuat, misalnya dalam periode yang berbeda..
Karya seni murni berbeda dengan dengan karya desain grafis, pada desain grafis memiliki tujuan agar penerima pesan mengikuti atau terpengaruh terhadap pesan kita untuk selanjutnya mengikuti apa yang disampaikan oleh sipembuat pesan. Pada desain grafis lebih mementingkan prinsip komunikatif daripada artisitik. Akan menjadi karya grafis yang sia-sia jika sebuah karya Grafis memiliki nilai artistik yang tinggi, namun tidak memiliki nilai komunikatif untuk disampaikannya.
Semoga Bermanfaat
Terima kasih

Link Share Tutorial
http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=tentang-desain-grafis
Read more »

Sejarah Fotografi, Sejarah Teknologi

FOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja, setidaknya "fotografi" sudah tercatat sebelum Masehi.
DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong.
Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa lalu informasi tertulis adalah sesuatu yang amat jarang.
Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya.
Adalah tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.
Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi, yaitu fotografi resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru, sebenarnya foto-foto telah tercipta beberapa tahun sebelumnya.
Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang peneliti Perancis lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji.
Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa sampai tiga hari.
Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis.
Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.
FOTOGRAFI kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi lagi karena cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari.
Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu kilat pun telah menjadi sebuah aliran tersendiri dalam fotografi.
Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian membuat fotografi menjadi berguna dalam bidang kedokteran.
Pada tahun 1901, seorang peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan pemanfaatan sinar-X untuk pemotretan tembus pandang. Temuannya ini lalu mendapat Hadiah Nobel dan peralatan yang dipakai kemudian dinamai peralatan rontgen.
Cahaya buatan manusia dalam bentuk lampu sorot dan juga lampu kilat (blits) kemudian juga menggiring fotografi ke beberapa ranah lain. Pada tahun 1940, Dr Harold Edgerton yang dibantu Gjon Mili menemukan lampu yang bisa menyala-mati berkali-kali dalam hitungan sepersekian detik.
Lampu yang lalu disebut strobo ini berguna untuk mengamati gerakan yang cepat. Foto atlet loncat indah yang sedang bersalto, misalnya, bisa difoto dengan strobo sehingga menghasilkan rangkaian gambar pada sebuah bingkai gambar saja.
Demikian pula penemuan film inframerah yang membantu berbagai penelitian. Kabut yang tidak tembus oleh cahaya biasa bisa tembus dengan sinar inframerah. Tidaklah heran, fotografi inframerah banyak dipakai untuk pemotretan udara ke daerah-daerah yang banyak tertutup kabut.
Kemajuan Pesat
KEMAJUAN teknologi memang memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar mesin jahit hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar.
Foto pertama di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.
Banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi banyak yang mati di tengah jalan. Foto Polaroid yang ditemukan Edwin Land, umpamanya, pasti sudah tidak dilirik orang lagi karena kini foto digital juga sudah nyaris langsung jadi.
Juga temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang langsung mati suri karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya.
Bagaimana pun, fotografi adalah bagian penting dari kebudayaan manusia.(ARBAIN RAMBEY) 
Read more »

 
Powered by Blogger